Pages

myspace layout codes

Daisypath Anniversary tickers
Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Premature Baby tickers

Tuesday, May 31, 2011

BANDUNG PART 3

Hari ketiga kami melawat ke Gunung Tangkubang Perahu yang terletak di Lembang, Indonesia. Semasa dalam perjalanan kami dikisahkan mengenai lagenda gunung tersebut, begini al-kisahnya ....
seperti yang diceritakan oleh Pak Dharmawan ...
LAGENDA GUNUNG TANGKUBAN PERAHU
Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.

Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.

Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.

Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.

Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.

Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.

Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.







Sunday, May 29, 2011

BANDUNG PART 3 - CIHAMPELAS

Dalam perjalan pulang dari Gunung Tangkuban Perahu, kami bersiar-siar di sekitar kawasan Cihampelas. Disini terkenal dengan tempat menjual Jeans. Bagi yang pengemar-pengemar Jeans mungkin disinilah syurga untuk membeli belah ...





Saturday, May 28, 2011

BANDUNG PART 2 - KAMPUNG GAJAH

Dalam perjalanan balik dari Kampung Daun, kami singgah di Kampung Gajah, tempatnya sangat menarik dan memang amat sesuai sekali untuk yang datang bercuti bersama keluarga. Tempat sebegini memang amat menyeronokkan bagi anak-anak.




BANDUNG PART 2 - KAMPUNG DAUN, PAROMPONG, INDONESIA

Hari ke-2 kami ke Kampung Daun untuk menikmati makan tengahari. Perjalanan ke sana seakan-akan berada di Cameron Highland kerana dikelilingi oleh pohon2 strawberi, cuaca dingin.





BANDUNG PART 2 - PASAR BARU

Dari Royal Corner Hotel tempat kami menginap aku dan family di bawa bersiar-siar di Pasar Baru Bandung, kami di sana lebih kurang dalam 2 jam sebab aku dan husband tak berniat nak shopping sekadar cuci mata dan berjalan-jalan di sekitar Pasar Baru Bandung.





Friday, May 27, 2011

JAKARTA-BANDUNG PART 1



27 Mei 2011 - bertolak dari rumah ke dan tiba di Lapangan Terbang Bayan Lepas pada jam 10.10 pagi. Selesai semua urusan pemeriksaan keselamatan bagasi, pemeriksaan dokumen pada jam 11.29 pagi. Menunggu untuk pemeriksaan imigresen 45 minit sebelum penerbangan berlepas iaitu pada jam 11.30 pagi. Kami berada di dalam flight tepat pada jam 12.08 tengahari, pesawat berlepas tepat pada jam 12.20 t/hari.


Kami tiba di Sokeorno hatta jakarta airport pada jam 2.14 petang (waktu indonesia). Setibanya kami di luar airport ramai pemandu-pemandu van menunggu di luar, oleh sebab anak-anak sudah kelaparan kami singgah makan di KFC, Jakarta jumlah yang dikenakan termasuk cukai 10% RP86000. Selesai makan aku cuba bertanya kepada petugas di KFC dimana boleh aku dapatkan tiket untuk menaiki bas ke Gambir, kerana aku bercadang untuk menaiki tren ke bandung. Dengan senang hari petugas tersebut menunjukkan ke arah sebelah kiri dan berkata DAMRI. Kemudian suamiku pulak pergi survey diluar dan pemandu tersebut menyatakan harga dengan menaiki van ke bandung ialah sebanyak RP90000/tempat duduk. Akhirnya kami membuat keputusan untuk menaiki bas ke Stesyen Keretapi Gambir dengan tambang RP20000/tempat duduk. penjaga kaunter memberitahu kami bas akan tiba dalam tempoh 15-20 minit.

Perjalanan dari airport ke gambir mengambil masa selama 45 minit ke 1 jam itupun jika jalannya tidak 'macet' (traffic jammed). Kami menaiki bas pd jam 3.33 petang (waktu indonesia) dan tiba di Gambir pada jam 5:03 petang (waktu Indonesia). Untuk mendapatkan tiket keretapi ke Bandung perlu ke 'Loket 10' (kaunter 10), harga tiket RP40000/tempat duduk.


Perjalanan dari gambir ke bandung mengambil masa selama lebih kurang 2 jam. Disini aku catatkan waktu perjalanan keretapi 5.45 pg, 9.15 pg, 11.30 pg, 4.15 ptg, 7.00 mlm, 8.25 mlm.

kami menginap di Utari Hotel Bandung

Utari Hotel Bandung


Pizza berdekatan dengan Utari Hotel

Thursday, May 26, 2011

Pengalaman Bercuti Di Jakarta - Bandung

Catatan ku kali ini adalah untuk kenang kenangan aku dan suami serta anak anak sepanjang kami bercuti di Jakarta - Bandung. Apa yang aku catatkan ini adalah berdasar dari pengalaman kami sekeluarga :- uaku, suamiku dan anak anakku, aisya 9 thn, abiya 7 thn & ajlaa 1 thn 1o bln ) Perjalanan kami ke Indonesia hanya dengan menempah tiket Air Asia (AA), selainnya kami akan mendapatkannya setibanya di Indonesia nanti.


Kami bercadang untuk menginap di hotel budget sahaja kerana memikirkan masa yang ada akan dihabiskan untuk berjalan-jalan di sekitar Jakarta - Bandung. Penginapan sekadar untuk meletak bagasi, mandi, rehat dan tidur. Jadi tidak perlu menghabiskan duit yang ada untuk membayar sekadar duit hotel. Kami jugak tidak bercadang untuk shopping sakan kerana tujuan utama aku dan suami untuk membawa anak-anak melihat negara orang sambil membawa mereka menaiki kapal terbang. Jadi kami lebihkan duit yang ada untuk makan & tambang pengangkutan untuk bersiar-siar di Jakarta - Bandung.


Sebulan sebelum kami berangkat ke Indonesia aku juga ada membuat sedikit 'home work' berkenaan tempat-tempat menarik di Jakarta - Bandung (tempat tinggal, rumah makan, tambang pengangkutan)


Penginapan (Budget Hotel) Di Bandung : Dago Royal Hotel, Progo Hotel, Patradisa Hotel, Cemerlang Hotel


Rumah Makan (Bandung) : Kampung Daun, Sapu Lidi Sawah, Restoran Dapur Sangkuriang, Restoran Simpang Tiga



Bersiar-siar (Bandung) : Pasar Baru Bandung, Tangkubang Perahu, Factory Outlet - Rumah Mode, Amanda Brownies Kukus, MONAS


Bersiar-Siar (Jakarta) : Tanah Abang, Mangga 2

free myspace layouts